Peran Program Keluarga Berencana Terhadap Prevalensi Stunting Di Indonesia

Authors

  • Diah Firlia Khumairoh Universitas Jember
  • Marthina Mara Doko Universitas Jember
  • Christi Naulitua Br. Malau Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.56910/jispendiora.v2i1.493

Keywords:

Stunting, keluarga berencana, prevalensi, intervensi, pemerintah

Abstract

Stunting adalah masalah umum di jaringan dunia. Stunting merupakan salah satu masalah dasar yang menghambat tumbuh kembang balita pada ranah global saat ini dan telah mendapat sambutan yang besar dari kancah Internasional, setidaknya dalam dekade akhir. Pada tahun 2017, diperkirakan sebanyak 150,8 juta (22,2%) balita mengalami terhambatnya masa pertumbuhan atau stunting. Data tingkat penyebaran stunting yang diperoleh oleh WHO di tahun 2005 sampai 2017 membuat Indonesia menempati posisi ketiga, negara yang tingkat penyebaran tertinggi di kawasan Asia Tenggara (36,4%). Data penelitian Kesehatan Dasar pada 2018 memberitahukan bahwa tingkat penyebaran stunting di Indonesia sebanyak 30,8% serta tetap sesuai standart dunia (WHO) yaitu maksimal 20%. Banyaknya intervensi telah dilaksanakan untuk mengurangi tingkat stunting, utamanya pada bidang kesehatan. Tetapi, intervensi yang menunjuk intervensi yang ditentukan masih ada yang tidak efektif, oleh sebab itu perlu intervensi yang melibatkan banyak bidang ataupun yang berkepentingan. Argumen tesebut dari penelitian ini adalah perlu intervensi untuk mencegah stunting yang melibatkan banyaknya bidang tidak hanya berfokus pada kesehatan, namun juga intervensi sensitif seperti program keluarga berencana. Diperketat dengan penelitian terbaru yang menunjukkan focus studi tentang pencegahan stunting multi sektor. Penelitian baru membuktikan bahwa penting untuk memperhatikan penelitian berbasis keluarga (family development) dalam upaya mencegah stunting, khususnya dalam hal manajemen jarak kelahiran yang berdampak pada penurunan prevalensi pengerdilan.

References

Creswell, J. (2015). enelitian Kualitatif & Desain Riset. (A. l. Lazuardi, Trans.) Yogyakarta: pustaka Pelajar.

Kesehatan, B. K. (2023, Januari 25). Angka Stunting Tahun 2022 Turun Menjadi 21,6 Persen.

Mahriani, R. B. (n.d.). Pemaknaan Pasangan Usia Muda Terhadap program Keluarga Berencana untuk Meningkatkan Kualitas Keluarga di Kota Palembang. Jurnal of Communication Studies, 2, 112-118.

Mead, G. H. (2018). Mind, Self, & Society. Yogyakarta: Anggota IKAPI.

Muchlis, S. &. (2018). EVALUASI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK) DALAM MENEKAN ANGKA KEMATIAN IBU DI KOTA SEMARANG. Journal of Public Policy and Management, 2(7), 23-35.

Prasetyo, H. (2015). Alun-alun Kota: Tentang Ruang Publik, Artikulasi Dan Hibridasi Kebudayaan Kaum Muda Jember. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS JEMBER, 20-21.

Rohim, S. (2022, juni 21). Peran Program KB dalam Pencegahan Stunting.

Siregar, N. S. (2012). Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. 2(1), 10.

Tentama, F. D. (2018). PENGUATAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENEKAN ANGKA STUNTING DALAM PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK). Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat,, 1(2), 113.

Vilda Ana Veria Setyawati, F. R. (2020). Pengaruh kampung KB pada intervensi gizi sensitif stunting di Desa Janegara. The Indonesian Journal of Nutrition, 9(1), 45-46.

Downloads

Published

2023-04-11

How to Cite

Diah Firlia Khumairoh, Marthina Mara Doko, & Christi Naulitua Br. Malau. (2023). Peran Program Keluarga Berencana Terhadap Prevalensi Stunting Di Indonesia. JISPENDIORA Jurnal Ilmu Sosial Pendidikan Dan Humaniora, 2(1), 156–162. https://doi.org/10.56910/jispendiora.v2i1.493

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.