Menigkatkan Empati dan Pemahaman dalam Keluarga Melalui Storytelling
DOI:
https://doi.org/10.56910/jispendiora.v4i2.2270Keywords:
Empathy, Emotional Communication, FamilyAbstract
Keluarga memainkan peran penting dalam menumbuhkan kesadaran dan pemahaman seseorang terhadap orang lain. Namun, faktor-faktor kontemporer seperti kesibukan orang tua dan dampak teknologi digital menyebabkan komunikasi keluarga menjadi kurang baik. Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana bercerita, atau kegiatan bercerita, dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan empati dan ikatan emosional antar anggota keluarga. Penelitian ini menganalisis berbagai teori dan hasil empiris melalui metode studi literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa cerita, selain berfungsi sebagai media hiburan, juga dapat berfungsi sebagai cara untuk berkomunikasi secara aman, reflektif, dan edukatif. Penyebaran cerita memungkinkan simulasi mental, yang membantu orang merasakan perasaan orang lain, membentuk tempat diskusi yang intim, dan menanamkan nilai-nilai keluarga secara mendalam. Jadi, cerita dapat digunakan sebagai metode komunikasi keluarga yang kontekstual dan aplikatif untuk mengatasi masalah dalam hubungan antar generasi di zaman sekarang..
References
Amrullah, A., & Awalunnisah, S. (2022). Pengaruh metode storytelling terhadap sikap empati anak di Kelompok B TK Al-Khairaat Parigi. Jurnal Golden Age, 6(1), 322–332.
Anderson, K., & Brown, L. (2023). Emotional communication in families: The role of storytelling. Journal of Family Psychology, 37(4), 456–472. https://doi.org/[tambahkan DOI jika ada]
Ayuni, R. D., Siswati, S., & Rusmawati, D. (2013). Pengaruh storytelling terhadap perilaku empati anak. Jurnal Psikologi, 12(2), 121–130.
Bala, M. E., Senduk, J., & Boham, A. (2015). Peran komunikasi keluarga dalam mencegah perilaku merokok bagi remaja di Kelurahan Winangun Kecamatan Malalayang Kota Manado. Acta Diurna Komunikasi, 4(3). [Tanpa nomor halaman]
Dani, A. R., Firliani, A. A., Dewi, A., Azizah, W. A., & Arifdiyani, I. (2024). Menumbuhkan karakter empati menggunakan metode menonton film animasi “Umbrella” di fase C kelas VA di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 8(3), 2116–2124.
Garcia, A., & Smith, B. (2024). Narrative quality and emotional engagement in family storytelling. Applied Psychology, 45(2), 123–138. https://doi.org/[tambahkan DOI jika ada]
Goldman, A. I. (2006). Simulating minds: The philosophy, psychology, and neuroscience of mindreading. Oxford University Press.
Karina, F. M., Rahmawati, A., & Syamsuddin, M. M. (2021). Efektivitas digital storytelling untuk pengenalan empati pada anak usia dini. Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 79–86.
Kristsuana, L. N., Afriline, G. V., Gea, F. S. P., & Krishi, N. S. L. (2024). Metode storytelling untuk mengenalkan emosi pada anak usia 4–5 tahun. Aletheia Christian Educators Journal, 5(1), 34–41.
Kumar, S., & Patel, R. (2023). Interactive storytelling and empathy: The role of active participation. Communication Research, 50(6), 678–695. https://doi.org/[tambahkan DOI jika ada]
Langellier, K., & Peterson, E. (2004). Storytelling in daily life: Performing narrative. Temple University Press.
Nurfazrina, S. A., Muslihin, H. Y., & Sumardi, S. (2020). Analisis kemampuan empati anak usia 5–6 tahun (literature review). Jurnal PAUD Agapedia, 4(2), 285–299.
Okti, D. R., Firman, F., & Netrawati, N. (2024). Literatur review: Bimbingan kelompok menggunakan teknik storytelling. Guiding World (Bimbingan dan Konseling), 7(2), 35–41.
Roberts, L., & Turner, M. (2024). Consistency in family routines and empathy development. Journal of Applied Family Studies, 31(2), 178–194.
Rodriguez, C., & Lee, S. (2024). Intergenerational storytelling and perspective-taking in families. Generational Studies Quarterly, 8(3), 67–82.
Salsabila, A. T., Astuti, D. Y., Hafidah, R., Nurjanah, N. E., & Jumiatmoko, J. (2021). Pengaruh storytelling dalam meningkatkan kemampuan empati anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak, 10(2), 164–171.
Thompson, K., Adams, R., & Clark, S. (2024). Content analysis of family storytelling sessions: Themes and outcomes. Qualitative Family Research, 29(1), 56–73.
Winangsih, W., Yuniarti, L., & Aprianti, E. (2018). Meningkatkan sikap empati melalui metode mendongeng pada anak usia dini. Ceria (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 1(3), 42–47.
Yaqin, A. (2021). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi empati peserta didik dan metode pengembangannya. Tarbiya Islamia: Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 11(1), 1–10.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 JISPENDIORA Jurnal Ilmu Sosial Pendidikan Dan Humaniora

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





