Legal Analysis Of Licensing Authority In Space Utilization After The Work Copyright Law

Authors

  • Hanna Mariana Aritonang Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Siti Nurhayati Universitas Pembangunan Panca Budi

DOI:

https://doi.org/10.56910/literacy.v2i3.1021

Keywords:

Law, Authority, Licensing, Utilization, Job Creation

Abstract

The enactment of the Job Creation Law has created a lot of discussion about spatial law enforcement. This did not completely stop even after the issuance of Government Regulation (PP) No. 43 of 2021, which regulates the settlement of spatial discrepancies, forest areas, permits, and/or land rights. The spatial planning sector is quite complex when it comes to natural resources and environmental issues. Therefore, there needs to be synergistic collaboration among related parties, especially law enforcement. And there is an increase in the role of the region to provide support related to violations of space utilization that occur. The research used in this journal is normative legal research. There are already regulations that clearly regulate related to space or spatial planning that is still obeyed mainly from urban communities, as well as private parties who will build business locations (such as malls, plazas, and so on), as well as from governments in provinces, districts / cities can take action and carry out regulations that have been regulated. Remembering that the provision, utilization and sustainability of green open space in the future plays a big role in the ecosystem and preservation of nature with environmental aspects and with the renewal of licensing arrangements related to green open space in the perspective of the Spatial Planning Law and the Job Creation Law, it is clarified again and does not lead to the possibility of norm ambiguity or norm conflict.

References

Text Book

Asshidiqie Jimly, “Omnibuslaw dan Penerapannya di Indonesia”, Jakarta: Konstitusi Press, Cetakan ke-3, 2021

Atmadja Arifin P. Soeria, “Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan Negara”, Jakarta: Gramedia, 1986, dalam Ridwan H.R, “Hukum Administrasi Negara”, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2011

Basah Sjachran, Perlindungan Hukum Terhadap Sikap-Tindak Administrasi Negara, Bandung: Alumni, 1992

Berge J.B.J.M. ten, Besturen Door De Overheid, W.E.J. Tjeen Willink, Deventer, 1996

Black Henry Campbell, Black’s Law Dictionary, Fifth Edition, (USA: ST Paul Minn. West Publishing Co, 1979), hlm 823 dalam dalam Ridwan H.R, “Hukum Administrasi Negara”, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2011

Christia, A. M., & Ispriyarso, B. (2019). Desentralisasi Fiskal Dan Otonomi Daerah Di Indonesia. Law Reform.

Halim, A., & Abdullah, S. (2006). Hubungan dan Masalah Keagenan di Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi Pemerintahan.

Huda, N., & Heryansyah, D. (2019). Kompleksitas Otonomi Daerah Dan Gagasan Negara Federal Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM.

Irwan, A. L. (2008). Pelaksanaan Otonomi Daerah dalam Mendukung Pelaksanaan Good Governance di Indonesia. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia.

Laksminarti, L. (2019). Rekonstruksi Hukum Pengaturan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Berbasis Keberlanjutan Lingkungan. Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.

Mulyani, B. (2020). Dekonstruksi Pengawasan Peraturan Daerah Setelah Berlakunya Undang-UndangNomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. JURIDICA: Jurnal Fakultas Hukum Universitas Gunung Rinjani.

Mertokusumo Sudikno.(2007),Mengenal Hukum Suatu Pengntar, Liberty, Yogyakarta.

Pratama, S. M., & Pambudhi, H. D. (2021). Kedudukan, Fungsi, dan Pengawasan Peraturan Kebijakan Kepala Daerah dalam Kerangka Sistem Otonomi Daerah. Jurnal Analisis Hukum.

Ridwan, H. R. (2001). Dimensi Hukum Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM,

Siahaan, M. (2016). Uji Konstitusionalitas Peraturan PerUndang-Undangan Negara Kita: Masalah dan Tantangan. Jurnal Konstitusi.

Sulila, I. (2015). Implementasi dimensi layanan publik dalam konteks otonomi daerah. Deepublish.

Suryati, S., Disurya, R., & Sardana, L. (2021). Tinjauan Hukum Terhadap Omnibus Law Undang-UndangCipta Kerja. Simbur Cahaya.

Ridwan, H. R. (2001). Dimensi Hukum Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM.

Siahaan, M. (2016). Uji Konstitusionalitas Peraturan PerUndang-Undangan Negara Kita: Masalah dan Tantangan. Jurnal Konstitusi.

Sulila, I. (2015). Implementasi dimensi layanan publik dalam konteks otonomi daerah. Deepublish.

Suryati, S., Disurya, R., & Sardana, L. (2021). Tinjauan Hukum Terhadap Omnibus Law Undang-UndangCipta Kerja. Simbur Cahaya.

Legislation

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentangPenyelenggaraan Penataan Ruang.

Downloads

Published

2023-11-14

How to Cite

Hanna Mariana Aritonang, & Siti Nurhayati. (2023). Legal Analysis Of Licensing Authority In Space Utilization After The Work Copyright Law. LITERACY : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities, 2(3), 152–167. https://doi.org/10.56910/literacy.v2i3.1021

Similar Articles

1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.