Pendampingan Kader Posyandu dalam Pemenuhan Gizi Ibu Hamil dan Pencegahan Stunting pada Balita

Authors

  • Neni San Agustina Siregar Poltekkes Kemeneks Jayapura
  • Windah Anugerah Sari Poltekkes Kemeneks Jayapura
  • Rabiyah Al Adawiyah Poltekkes Kemeneks Jayapura
  • Dewi Mey Lestanti Mukodri Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

DOI:

https://doi.org/10.56910/sewagati.v4i2.2226

Keywords:

stunting, Posyandu, balanced-nutrition, pregnant-women, toddlers

Abstract

Stunting is one of the major public health problems in Indonesia, including in the working area of Puskesmas Wania SP.1, Mimika Regency. This condition is caused by chronic nutritional deficiencies, primarily occurring during the first 1,000 days of life (HPK), from pregnancy to a child’s second birthday. This community service program aimed to enhance the knowledge and skills of Posyandu cadres in assisting pregnant women and toddlers in meeting balanced nutritional needs as a strategy for stunting prevention. The implementation methods included cadre training, direct education for pregnant women and toddlers, distribution of educational leaflets, and promotion of the EDIFO application as a digital nutrition information platform. The results showed a significant improvement in cadres' understanding of balanced nutrition and their ability to educate and monitor the nutritional status of mothers and children. This activity also succeeded in increasing community participation in the Posyandu program. Collaboration among healthcare workers, village government, and higher education institutions further strengthened the program’s impact. The findings confirm that empowering Posyandu cadres is an effective and sustainable strategy to combat stunting at the community level. Program continuity and policy support from stakeholders are essential to maintain and expand its impact.

References

Arisjulyanto, D., & Puspita, N. I. (2024). Pengaruh Pemberdayaan PMBA Terhadap Sikap Keluarga Balita Stunting Di Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Kesehatan Tropis Indonesia, 1(4).

Aritonang, R. L., Samosir, S. S., & Purba, R. S. (2024). Peran kader dalam edukasi stunting melalui Posyandu. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(1), 45–52.

Beernatal, S. (2009). Analisis kebijakan penanganan masalah gizi dan Kaltim berdasarkan pengalaman berbagi. Jurnal Gizi Indonesia, 30(1), 12–24.

Creswell, J. W. (2013). Pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed dalam research design. Yogyakarta.

Denis Nurah Hasanah, Febrianti, & Nawanti, M. (2012). Kebiasaan makan menjadi salah satu penyebab KEK pada ibu hamil di Poli Kebidanan PSI Cirendeu Tangsel. Jurnal Lasprol, 3(3), 91–104.

Devi, M. (2010). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi balita di perdesaan. Teknologi dan Kejuruan, 33(2).

Erawati, D., Nugroho, S., & Arifin, A. (2022). Pelatihan kader Posyandu dalam pengukuran antropometri dan deteksi dini stunting. Media Gizi Indonesia, 47(2), 89–96.

Hiswara, H., Lestari, P., & Astuti, R. (2024). Pemanfaatan data pemantauan gizi dalam percepatan penurunan stunting. Jurnal Kesehatan Global, 10(1), 112–120.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Buletin stunting. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Situasi balita pendek (stunting) di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Buku saku pemantauan status gizi tahun 2017. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil kesehatan Indonesia tahun 2020. Jakarta: Kemenkes RI.

Lindawati, Harahap, A., & Anto. (2024). Hubungan ASI Ekslusif dengan Kejadian Stunting Di Menawi Kabupaten Kepulauan Yapen. Jurnal Kesehatan Tropis Indonesia, 02(01), 25–33.

Marhaeni. (2010). Perilaku keluarga dalam pemenuhan gizi balita di wilayah Puskesmas Mangara Bombang Kabupaten Takalar. Jurnal Media Kebidanan Poltekkes Makassar, (2), ed. 2.

Masnarivan, N., Yuniarti, E., & Sukmawati, D. (2023). Efektivitas pemantauan gizi dalam pencegahan stunting pada balita. Jurnal Gizi dan Kesehatan Anak, 9(3), 134–141.

Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor penyebab anak stunting usia 25–60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(3), 268–278.

Na’im, M., Handayani, T., & Salim, F. (2024). Program pemberian makanan tambahan (PMT) dalam pencegahan stunting: Studi kasus di wilayah pesisir. Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, 6(2), 76–84.

Nadiyah, Briawan, D., & Martianto, D. (2014). Faktor risiko stunting pada anak usia 0–23 bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Pangan, 9(2), 125–132.

Nugroho, A. (2016). Determinan growth failure (stunting) pada anak umur 1–3 tahun (studi di Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung). Jurnal Kesehatan, 7, 470–479.

Radian Rahim, Lubis, S. A., & Akhiar, D. (2018). Perancangan aplikasi pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil dengan metode copper berbasis. Jurnal Teknik Informatika, 5(2), Juli.

Riyadi, H., & Sukandar, D. (2009). Asupan gizi anak balita peserta Posyandu. Jurnal Gizi dan Pangan, 4(1), 42–51.

Roslidah, R., Hadi, H., & Isnawati, M. (2020). Peran kader Posyandu dalam pencegahan stunting pada balita. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 12(2), 102–110. https://doi.org/10.14710/jgk.12.2.102-110

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). (2022). Laporan nasional SSGI 2022. Jakarta: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.

World Health Organization. (2020). Nutrition Landscape Information System (NLIS) country profile indicators: Interpretation guide. Geneva: WHO.

Downloads

Published

2025-05-27

How to Cite

Neni San Agustina Siregar, Sari, W. A., Adawiyah, R. A., & Mukodri, D. M. L. (2025). Pendampingan Kader Posyandu dalam Pemenuhan Gizi Ibu Hamil dan Pencegahan Stunting pada Balita. SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 4(2), 54–64. https://doi.org/10.56910/sewagati.v4i2.2226