Edukasi Tentang Pemenuhan Gizi Pada Ibu Hamil Di Desa Pacellekang Kecamatan Pattallassa Kabupaten Gowa

Authors

  • Armiyati Nur Sekolah Tinggi Kesehatan Makassar
  • Arfiani Arfiani Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba
  • Yulianti Yulianti Sekolah Tinggi Kesehatan Makassar

DOI:

https://doi.org/10.56910/safari.v2i1.975

Keywords:

Nutrition of Pregnant Women, Pregnant Women

Abstract

Pregnant women need adequate nutrition for the health of the mother and fetus. If the mother's nutritional needs are inadequate, this can potentially cause nutritional problems. However, pregnant women often do not realize that there is an increase in nutritional needs during pregnancy. The nutritional needs of pregnant women must be met because the needs of pregnant women must be able to nourish the fetus in their womb. Don't let pregnant women lack nutrition because if they do, the fetus they are carrying will not be healthy and will also suffer from complications. In accordance with the results of interviews with midwives in Paccellekang Village, Pattallassang District, Gowa Regency. The facts found were revealed to be the low level of public knowledge about the importance of nutrition for pregnant women. The problem solving method used was providing counseling about the importance of nutrition to pregnant women. When carrying out community service activities, there were 15 pregnant women, 2 coordinating midwives and 3 KIA officers and 3 cadres attending. The results of the activity showed that participants were enthusiastic about the extension material, no participants left the counseling area during the extension process and more than 75% of the participants who attended were able to answer questions from the instructors about the material presented. This proves that the participants paid attention to the material presented. The conclusion is that providing knowledge about the importance of nutrition to pregnant women has a positive impact on society, so that people understand the importance of nutrition to pregnant women

References

Almatsier, (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

Bachtiar, H. (2009). Faktor Determinan Kejadian Gondok di Daerah Pantai Jawa Timur. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 62-67.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI. (2013). Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (1996). Makanan Ibu Hamil. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan RI. (2000). Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. Pedoman Petugas Puskesmas Jakarta: Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan RI. (2002). Program Gizi Makro. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.

Departemen Kesehatan RI. (2008). Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) untuk Bidan Desa: Buku Acuan. Jakarta.

Ernawati, A. (2013). Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) dan Konsumsi Garam Beryodium di Kabupaten Pati. Jurnal Litbang, 9(2), 138-145.

Handayani, S., Budianingrum, S. (2011). Analisis Faktor

Hartono, B. (2002). Perkembangan Fetus dalam Kondisi Defisiensi Yodium dan Cukup Yodium. Jurnal GAKY Indonesia, 1(1), 19-31.

Irayani, F. (2015). Analisis Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan KejadianAbortus di RSUD Demang Sepulau Raya Kabupaten lampung Tengah. Jurnal Kesehatan, 6(2), 190-200.

Kementerian Kesehatan, RI. (2014).Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta.

Kementerian Kesehatan, RI. (2016a). Infodatin. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Gizi di Indonesia. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, (2016b). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta.

Mahirawati, V. K. (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 17(2), 193–202.

Manuaba, I. A C., Manuaba, I. B. G. F., Manuaba, I. B. G. (2009).

Mamahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan. Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Nova, S. A. (2011). Perbedaan Tingkat Kecerdasan Intelektual (Intelegence Quotient-IQ) pada Anak Usia Sekolah Dasar dengan Riwayat BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) dan BBLC (Bayi Berat Lahir Cukup). Skripsi. Fakultas Kedokteran. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa SesudahMelahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.

Rai, N. I. G. B., Kawengian, S. E. S., Mayulu, N. (2016). Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil. Jurnal e-Biomedik (eBm). 4(2).

Saraswati, E., Sumarno, I. (1998). Risiko Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia untuk Melahirkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan, 21, 41-49.

Soetjiningsih. 2009. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Downloads

Published

2022-01-20

How to Cite

Armiyati Nur, Arfiani Arfiani, & Yulianti Yulianti. (2022). Edukasi Tentang Pemenuhan Gizi Pada Ibu Hamil Di Desa Pacellekang Kecamatan Pattallassa Kabupaten Gowa. SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(1), 15–21. https://doi.org/10.56910/safari.v2i1.975