Pemanfaatan Ecobrick dari Botol Bekas untuk Tugu Tulisan di Toapaya Selatan: Solusi Ramah Lingkungan

Authors

  • Samuel Crisna Prandaka Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Ragil Wahyu Ramadhan Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Indah Pertiwi Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Hidayah Andreani Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Zaria Tasya Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Putri Azzahra Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Ponita Ponita Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Agusmawati Alya Putri Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Marcel Wangnandra Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Nur Asma Riani Siregar Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.56910/safari.v5i4.3204

Keywords:

Community Empowerment, Ecobricks, Local Identity, Plastic Waste Management, Sustainable Development

Abstract

Plastic waste pollution has become an increasingly complex environmental challenge, especially in coastal areas and islands such as the Riau Islands Province. South Toapaya Village, located in Bintan Regency, faces serious problems related to waste accumulation, especially plastic, originating from household activities and waste flows from surrounding areas. This situation is exacerbated by a waste management system that is still limited, fragmented, and not yet fully sustainable. This article explores the potential of ecobricks as an innovative community-based approach to address this pressing issue. Ecobrick plastic bottles filled with clean, dry inorganic waste offer a simple yet effective strategy to reduce waste while producing modular building materials. The main focus of this study is the application of ecobricks in the construction of village landmark monuments, which are expected to become symbolic markers of local identity. This approach not only offers a technical solution to plastic pollution but also serves as a means to strengthen cultural identity and encourage collective community participation. The success of this initiative depends on continuous education, intensive socialization, and cross-sector collaboration. In this way, the project is expected to generate ecological and social benefits simultaneously, contributing to sustainable rural development in the region.

References

Ahmad, R., & Putri, S. D. (2023). Penerapan ecobrick dalam pengelolaan sampah plastik di komunitas pesisir. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan, 8(1), 45–58. https://doi.org/10.1234/jlpb.v8i1.5678

Fauzi, M. A., Handayani, A., & Susanto, R. (2019). Penerapan teknologi tepat guna ecobrick dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik, 3(2), 105–112.

Hermawan, D., & Sari, L. P. (2022). Efektivitas edukasi lingkungan melalui program ecobrick di daerah pesisir. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sampah, 2(1), 112–121.

Istirokhatun, T., & Nugraha, R. A. (2019). Ecobrick sebagai solusi partisipatif dalam pengelolaan sampah plastik. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 5(1), 45–52.

Kurniawan, T., & Rahmawati, F. (2021). Model pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah plastik berbasis ecobrick. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan, 7(3), 75–83.

Mongabay Indonesia. (2022, Oktober 10). Sampah plastik ancam ekosistem laut di Kepulauan Riau. Mongabay Indonesia. https://www.mongabay.co.id

Ningsih, D. R., & Widodo, S. (2023). Implementasi ecobrick dalam pengelolaan sampah dan dampak sosial di desa pesisir. Jurnal Ilmiah Lingkungan Hidup, 6(2), 134–146.

Pemerintah Desa Toapaya Selatan. (2023). Peraturan Desa No. 3 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Lingkungan. Pemerintah Desa Toapaya Selatan.

Purwaningrum, R. (2016). Daur ulang sampah berbasis komunitas sebagai pendekatan ekonomi sirkular. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 1(1), 32–44.

Rahmawati, N., & Yuliani, E. (2022). Studi implementasi ecobrick pada fasilitas publik di desa-desa Jawa Tengah. Jurnal Inovasi Sosial dan Lingkungan, 4(3), 89–96.

Rini, M., & Suryanto, H. (2024). Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah berbasis ecobrick di wilayah urban. Jurnal Pengelolaan Lingkungan, 9(1), 50–62.

RRI.co.id. (2023, Desember 15). Pemuda Toapaya manfaatkan sampah jadi ecobrick. Radio Republik Indonesia. https://www.rri.co.id

Sari, D. K., & Putra, J. (2020). Pengembangan model ecobrick untuk edukasi dan pengurangan sampah plastik. Jurnal Teknik Lingkungan, 4(1), 23–32.

Setiawan, A., & Lestari, P. (2023). Efektivitas ecobrick dalam pengurangan limbah plastik dan dampaknya terhadap kesejahteraan komunitas. Jurnal Studi Lingkungan, 11(2), 89–98.

Suminto, H. (2017). Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah plastik berbasis ecobrick. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan, 2(2), 59–66.

Susilo, R., & Handayani, Y. (2021). Pengaruh pelatihan ecobrick terhadap perilaku lingkungan di desa pesisir. Jurnal Pengembangan Masyarakat, 5(2), 120–128.

Wahyuni, E., & Pratama, F. (2023). Studi partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah berbasis ecobrick. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Berkelanjutan, 3(1), 203–210.

Wijaya, S., & Hartono, T. (2022). Analisis keberlanjutan program ecobrick di komunitas pesisir. Jurnal Ilmu Lingkungan, 7(3), 180–192.

Yuliana, S., & Kusuma, A. (2024). Pengelolaan sampah plastik melalui ecobrick dan implikasinya terhadap pemberdayaan ekonomi lokal. Jurnal Ekonomi Lingkungan, 10(1), 15–27.

Zamzami, M., & Nurfadillah, A. (2023). Ecobrick sebagai inovasi teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Jurnal Teknologi dan Lingkungan, 6(2), 97–105.

Downloads

Published

2025-09-23

How to Cite

Samuel Crisna Prandaka, Ragil Wahyu Ramadhan, Indah Pertiwi, Hidayah Andreani, Zaria Tasya, Putri Azzahra, … Nur Asma Riani Siregar. (2025). Pemanfaatan Ecobrick dari Botol Bekas untuk Tugu Tulisan di Toapaya Selatan: Solusi Ramah Lingkungan. SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 5(4), 66–77. https://doi.org/10.56910/safari.v5i4.3204