Penguatan Struktur Tanah Melalui Penanaman Bambu di Yayasan Bambu Lingkungan Lestari dan Kehati Bajawa

Authors

  • Umbu A Hamakonda Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Vinsensia Bure Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Victoria Ayu Puspita Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Igniosa Taus Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

DOI:

https://doi.org/10.56910/safari.v5i2.2054

Keywords:

Bamboo Planting, Conservation, Greening, Soil Structure

Abstract

Currently, the government is encouraging land conservation and land rehabilitation efforts, such as reforestation and reforestation. Intended to maintain soil fertility, restore critical land, and improve water management. To achieve this goal, damaged land can be repaired by preserving bamboo plants as reforestation and rehabilitation plants. By preserving bamboo, damaged land will function properly again in a relatively short time, so that natural resources of forests, land, and water can be utilized properly. The purpose of this community service is to strengthen the soil structure through bamboo planting in Ubedolumolo I Village, Bajawa District, Ngada Regency. The method of implementing this community service activity is a survey and direct planting in the field in several locations in Ubedolumolo I Village which has a land area for cultivating bamboo plants as an effort to preserve through land rehabilitation and soil conservation in the area around the springs and rivers of Ubedolumolo I Village. The results of community service show that planting bamboo can improve and strengthen the soil structure and increase water debit in the spring and river areas. The bamboo lestari foundation plays an active role in bamboo cultivation as an alternative to strengthening the soil structure to be better

References

Anita, S. W., & M. S. (2012). Konsep dasar penggunaan lahan (pp. 1–40).

Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asdak, C. (2002). Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Haridowigeno, S. (2003). Klasifikasi tanah dan pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo.

Haridowigeno, S. (2010). Ilmu tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Jaya, A. P. (2021). Arah pengembangan bambu di Kabupaten Ngada: Tinjauan literatur. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 18, 79–89.

Lesmana, D., Fauzi, M., Sujatmoko, B., Jurusan, M., Sipil, T., & Jurusan, D. (2021). Analisis kemiringan lereng daerah aliran sungai Kampar dengan titik keluaran Waduk PLTA Koto Panjang. JOM FTEKNIK, 8.

Notohadiprawiro, T. (1998). Tanah dan lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Noywuli, N. (2020, November). Potensi sumberdaya dan teknik budidaya bambu Ngada untuk fungsi DAS Aesesa Flores yang berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Pertanian VII.

Nuraida. (2019). Analisis spasial tingkat erosi tanah di DAS Ciliwung Hulu. Agrosamudra, 6(2), 67–75.

Oktaviano, R. H. (2008). Agregasi tanah pada berbagai penggunaan lahan di Sumberbrantas (Skripsi). Universitas Brawijaya, Malang.

Putro, D. S., Jumari, & Murningsih. (2014). Keanekaragaman jenis dan pemanfaatan bambu di Desa Lopait Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Jurnal Biologi, 3, 71–79.

Saputri, L. (2017). Alih fungsi lahan di kawasan hutan lindung Bukit Betabuh.

Septiana, L. M., Indhira, H., Afandi, & Banuwa, I. S. (2021). Efektivitas bahan pembenah tanah terhadap distribusi agregat di lahan kering masam pada pertanaman kedelai. Jurnal Agrotektropika, 9(2), 251–259.

Shalsabila, F., Prijono, S., & Kusuma, Z. (2017). Pengaruh aplikasi biochar kulit kakao terhadap kemantapan agregat dan produksi tanaman jagung pada Ultisol Lampung Timur. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 4(1), 473–480.

Sutanto, R. (2005). Dasar-dasar ilmu tanah: Konsep dan kenyataan. Yogyakarta: Kanisius.

Downloads

Published

2025-04-28

How to Cite

Umbu A Hamakonda, Vinsensia Bure, Victoria Ayu Puspita, & Igniosa Taus. (2025). Penguatan Struktur Tanah Melalui Penanaman Bambu di Yayasan Bambu Lingkungan Lestari dan Kehati Bajawa. SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 5(2), 83–91. https://doi.org/10.56910/safari.v5i2.2054