Pelatihan dan Pendampingan Pemeliharaan, Intensifikasi, Rehabilitasi Tanaman Kakao Desa Rendenao Kecamatan Kotakomba Kabupaten Manggarai Timur

Authors

  • Umbu A Hamakonda Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Igniosa Taus Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Victoria Ayu Puspita Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Victoria Coo Lea Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Anastasia H P Enga Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Silverius Betu Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Keywords:

Cocoa, Maintenance, Intensification, Rehabilitation, Post-Harvest

Abstract

Cocoa is one of the dominant plantation crops in Rendenao Village, Kotakomba District. Rendenao Village, Kotakomba District, is one of the cocoa development areas in East Manggarai Regency. The planting area is quite satisfactory, but the yield and quality are still below the national average. The general aim of this activity is to build and develop farming communities through cocoa commodity businesses in order to produce quality and reliable human resources. Reliable human resources will be able to manage all existing natural resource potential to produce quality cocoa bean production, both in terms of production and productivity, so as to create added value and competitiveness according to market needs. Apart from that, in the long term it is hoped that this activity will be able to increase people's income and create jobs as well as being able to increase the competitiveness of the cocoa value chain by providing more business opportunities in the cocoa plantation subsector within it. East Manggarai Regency, especially Rendenao Village, Kotakomba District. The focus of implementing this service is increasing knowledge and skills capacity in managing cocoa gardens and plants, rejuvenating old plants, and improving the quality of harvests. During extension activities and field practices, cocoa farmers have been able to carry out cocoa maintenance practices, plant rejuvenation and post-harvest fruit processing practices. At least farmer groups will create demonstration plots to implement care, rejuvenation and post-harvest care which will then be compared with the results achieved conventionally. Apart from that, cocoa farmers are also trained in managing farmer groups. Where the harvest will be concentrated to be given fermentation and drying treatment simultaneously. Marketing will be done collectively, not individually. Collective sales will save transportation costs, so the sales value received will be higher.

References

Basir Nappu, Jermia Limbongan, & Baso A. Lologau. (2014). Perbanyakan Bibit Kakao Melalui Teknik Grafting, Okulasi, Dan Somatik Embriogenesis Di Provinsi Sulawesi Selatan.

Cahyono, B. (2010). Buku Terlengkap Sukses Bertanam Kakao. Jakarta: Pustaka Mina.

Direktorat Jenderal Perkebunan. (2004). Arah kebijaksanaan pengembangan komoditas kakao. Prosiding Simposium Kakao, Jakarta 4-5 Oktober 2004. Jakarta: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Doni. (2016). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Goenadi, D. H., Baon, J. B., Abdullah, S., Herman, & Purwoto, A. (2007). Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kakao (Edisi Kedua). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Hartono Ary, Suriansyah, & Rustan Massinai. (2003). Budidaya Tanaman Kakao. Kalimantan Tengah: Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.

Manalu, R. (2018). Pengolahan Biji Kakao Produksi Perkebunan Rakyat Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 9(2), 99–111.

Nengah Artha. (2017). Teknik Budidaya Tanaman Kakao. Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Rahardjo, P., & Wahyudi, T. (2008). Kakao: Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ruswandi Rinaldo & M.A Chosin. (2016). Manajemen Sortasi dan Pemecahan buah Kakao (Theobroma cacao, L) di Jawa Tengah. Bogor: Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Syakir, Karmawati, & Joko Pitono. (2012). Teknologi Budidaya Pasca Panen Kakao. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Kementerian Pertanian.

Published

2024-06-13

How to Cite

Umbu A Hamakonda, Igniosa Taus, Victoria Ayu Puspita, Victoria Coo Lea, Anastasia H P Enga, & Silverius Betu. (2024). Pelatihan dan Pendampingan Pemeliharaan, Intensifikasi, Rehabilitasi Tanaman Kakao Desa Rendenao Kecamatan Kotakomba Kabupaten Manggarai Timur. SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 4(3), 29–37. Retrieved from https://jurnal-stiepari.ac.id/index.php/safari/article/view/1481